Minggu, 27 Maret 2011

BUDAYA BERSIH

Oleh: Idi Subandy Ibrahim
KEBUDAYAAN sebuah bangsa tidak pernah statis. Ia senantiasa dinamis dan beradaptasi secara dialektis dan kreatif dengan dinamika masyarakat. Adakalanya ia memengaruhi, juga sebaliknya, dipengaruhi masyarakatnya. Kebudayaan mengalir dalam gerak saling-pengaruh yang tanpa akhir dalam denyut nadi kehidupan. Terkadang arusnya kecil, terkadang besar, bahkan ia bisa menjadi gelombang besar yang memengaruhi kesadaran dan laku kita. Kalau kini orang berbicara tentang krisis masyarakat yang mendalam, bukankah ia juga berbicara tentang krisis budaya, krisis nilai, krisis kehidupan itu sendiri....

Lantas, 60 tahun setelah kita merdeka adakah capai-capaian budaya membanggakan yang kita raih? Ataukah malah krisis budaya benar-benar telah mengempaskan kita ke keterpurukan ekonomi dan ke ketertinggalan kematangan sosial politik yang amat memilukan?
Selama ini budaya atau kebudayaan terlalu sering dibicarakan dalam tema-tema besar yang serbaabstrak. Seperti dalam pidato-pidato kebudayaan yang menuntut refleksi yang dalam dan kecerdasan nalar-logika yang rumit. Tentu saja ruang-ruang perenungan budaya seperti ini penting.
Tapi, sesungguhnya untuk saat ini yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita memandang budaya dengan sederhana. Budaya kita lihat saja dalam kecenderungan sikap, laku, tindak, dan tutur kata kita sehari-hari yang amat kasat mata. Katakanlah, mengikuti istilah pemikir budaya mutakhir, sebagai budaya kehidupan sehari-hari (culture of everyday life).

Pemikiran kritis
Hingga kini begitu banyak pemikiran kritis yang lahir dari perenungan yang dalam dan tulus untuk berbicara tentang budaya dan masyarakat Indonesia. Pandangan itu sering sangat kritis terhadap budaya dominan, sehingga tak jarang cukup mencerahkan. Sayang, setelah pemikiran itu dilontarkan, lantas disambut dan diperdebatkan dengan hangat, kemudian dilupakan begitu saja, seakan lenyap ditelan arus sejarah.

Sebutlah beberapa saja. Tahun 70-an Mochtar Lubis misalnya sudah berbicara sangat keras tentang wajah tak keruan manusia Indonesia. Dengan wajah muram manusia Indonesia yang ciri-ciri pribadinya berkeping-keping (munafik, feodal, percaya tahayul, punya watak yang lemah, dan cenderung boros), Mochtar Lubis khawatir bangsa kita akan tertinggal jauh, dan lebih celaka lagi akan jadi korban dalam percaturan dunia.
Tak heran kalau Koentjaraningrat mengingatkan tentang perlunya perubahan mentalitas masyarakat Indonesia agar bisa menjadi bangsa yang maju. Dan, Umar Kayam tak bosan berbicara tentang pentingnya transformasi budaya kita untuk menyingkirkan budaya feodal dan birokratis dalam laku elite politik (pegawai negeri dan politisi) dan masyarakat umum.

Sementara itu, Taufik Abdullah memperkenalkan sebuah rumusan yang bagus menyangkut kemiskinan budaya wacana elite politik, yang disebutnya "spiral kebodohan yang menukik ke bawah". Kebodohan yang dibalas dengan kebodohan akan melahirkan kebodohan baru. Bukankah pernyataan bodoh seorang elite politik yang ditanggapi dengan pernyataan bodoh pula oleh elite politik yang lain, begitu sering kita saksikan di media. Pernyataan itu hanya melahirkan kebodohan baru. Akhirnya menciptakan semacam spiral kebodohan yang terus menukik ke bawah.

Lebih dalam lagi Soedjatmoko mengingatkan tentang ancaman kemanusiaan, berupa kemiskinan, ledakan penduduk, degradasi lingkungan global yang dampaknya akan dirasakan bangsa Indonesia di abad ke-21. Ia juga menyebut munculnya fenomena "masyarakat stres", "masyarakat sakit", yang ditandai oleh sakit mental, kekerasan, dan penyalahgunaan obat dan kenakalan remaja. Maka tak heran kalau Soetardji Calzoum Bachri mengajak bangsa kita dengan lantang: "Wahai bangsaku/ Keluarlah engkau dari kamus kehancuran ini/ Cari kata/ Temukan ucapan/ Sebagaimana dulu para pemuda menemukan kata dalam sumpah mereka." Senada dengan Sartono Kartodirdjo yang mengumandangkan tentang pentingnya kesadaran sejarah dalam proses pendidikan bangsa. Dan, Kuntowijoyo mengajukan pentingnya transendensi dan humanisasi untuk melawan politisisasi, sekularisasi, dan komersialisasi budaya.

Persoalan krusial dan skenario ke depan
Apa yang menjadi imbauan atau bahkan kekhawatiran para pemikir budaya tersebut tak lain adalah implikasi dari adanya arus besar yang memengaruhi kehidupan dan membentuk budaya masyarakat mutakhir. Di satu sisi, ia bersumber dari dalam, berupa feodalisme dan di sisi lain, ia datang dari luar, dari konsekuensi-konsekuensi globalisasi dan transnasionalisasi nilai-nilai yang datang dari seluruh sudut dunia via media massa. Atau, baik itu dari gejala sekularisme yang merembesi segenap ranah-ranah religiusitas manusia modern, sehingga dianggap sebagai ancaman bagi nilai-nilai-agama tradisional maupun dari nilai kapitalisme masyarakat konsumen yang menyebabkan berlangsungnya proses komodifikasi semua ranah kehidupan.

Nilai-nilai ini dipandang ikut membentuk selera, laku, dan bahkan kesadaran kita. Kini nilai-nilai ini terus meresap, menjadi semacam kekuatan budaya yang membentuk bawah-sadar kehidupan manusia modern. Mulai dari cara kita memilih letak rumah, jenis kendaraan, merek busana, tempat hiburan, acara TV, figur anutan, penggunaan uang yang kita peroleh, pemanfaatan waktu luang, hingga cara kita bercinta dan menjalani serta memandang kehidupan sehari-hari. Semuanya tak lain dari adanya konstruksi nilai dan budaya yang membentuk kesadaran kita.

Di tengah kepungan nilai-nilai itu, bangsa kita justru berhadapan dengan masalah besar dan krusial yang menghadang. Persoalan kemiskinan, penyakit (biologis, psikologis, dan sosial), kebodohan, kekerasan, ketidakpedulian (I don't care!), pencemaran lingkungan, masih menjadi persoalan keseharian yang kasat mata yang masih memerlukan tidak hanya pemikiran budaya, tapi juga laku budaya sehar-hari yang lebih mampu membebaskan dan memberdayakan kita dari berbagai krisis sosial, ekonomi, politik yang mengimpit. Laku dan kesadaran budaya yang beberapa di antaranya akan disorot di bawah ini perlu segera dikembangkan untuk melawan kecenderungan laku budaya dominan yang seakan sudah menjadi bagian hidup sehari-hari.
Kita sebut saja budaya itu sebagai "10 Sikap dan Kesadaran Budaya Negatif" yang harus disingkirkan dengan membangun "10 Sikap dan Kesadaran Budaya Positif" yang menjadi budaya alternatif yang harus terus dipupuk di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di tempat ibadah, di jalan-jalan, dan di semua ruang kehidupan sehari-hari.

Pertama, budaya feodal lawan budaya egaliter.
Budaya feodalisme yang menghambat kemajuan harus dilawan dengan sikap dan kesadaran budaya egaliter. Sikap egaliter menempatkan manusia pada posisi setara, tanpa memandang status yang diperoleh karena keturunan, kekayaan, jabatan, pendidikan, suku, ras, atau agama. Sikap hidup yang memandang semua orang sama akan menjadi budaya pendukung nilai-nilai demokrasi dan semangat masyarakat madani. Kita harus mengembangkan pendidikan budaya sejak dini kepada anak-anak agar tumbuh sikap budaya egaliter yang menghargai sesama manusia.

Kedua, budaya instan lawan budaya kerja keras.
Budaya instan yang mengganggap bahwa bahagia, kekayaan, sukses, dan prestasi bisa diraih seperti membalik telapak tangan, juga harus dilawan dengan budaya yang memandang bahwa semua itu harus diraih dengan keringat dan air mata. Budaya-budaya yang menggampangkan penyelesaian persoalan dengan cara potong kompas dalam kehidupan sehari-hari mesti dilawan dengan cara-cara yang lebih beradab. Prestasi yang diraih dengan kerja keras harus diberi penghargaan secara layak dan harus diciptakan mekanisme penilaian untuk orang-orang yang meraih prestasi dengan kerja keras. Kita harus menanamkan pendidikan budaya yang memberi pengertian kepada anak-anak agar korupsi, perilaku tidak jujur, komersialisasi jabatan, sampai jual beli gelar aspal, plagiat, atau mencontek adalah contoh budaya instan yang tidak layak diberi tempat dalam masyarakat. Karena kita hanya menghargai orang yang bekerja keras.

Ketiga, budaya kulit lawan budaya isi.
Budaya kulit atau tampilan luar dalam kehidupan memang penting. Untuk menjaga citra diri atau image seseorang, banyak cara yang bisa ditempuh. Ada orang yang memamerkan kekayaan, ada yang menunjukkan kepintaran, ada juga yang unjuk kekuatan dan kekuasaan. Show kemewahan sudah menjadi bagian dari gaya hidup kaum aristokrat sejak dulu. Sekarang banyak orang kaya baru (OKB) yang tidak malu-malu menunjukkan dirinya kaya dan saleh. Untuk itu, orang menggunakan simbol-simbol kesuksesan dan kesalehan dengan berbagai cara. Persoalan muncul kalau orang biasa memakai topeng kulit seperti itu. Pasalnya iklan dan sinetron tak hentinya mengajarkan bahwa budaya kulit lebih hebat dari budaya isi.
Kita ingin menanamkan kepada anak-anak sejak dini bahwa budaya isi, substansi jauh lebih penting dari budaya kulit. Bukan kita iri atau cemburu dengan orang sukses dan kaya. Bukan! Kita ingin agar kekayaan dan kesuksesan mereka lebih bermakna bagi kehidupan banyak orang. Kita merindukan kesejahteraan yang lebih merata. Kita ingin mengetuk kesadaran orang yang gandrung budaya kulit agar mulai menyelami budaya isi, untuk menyelami hakikat kehidupan itu sendiri.

Keempat, budaya penampilan lawan budaya hidup sederhana.
Budaya penampilan, asal kelihatan keren, kece, dan hebat, juga menjadi bagian dari kehidupan kita. Tak banyak orang sekarang yang mau dan berani tampil lebih sederhana dari penghasilannya. Bahkan tak jarang orang sudah menghabiskan penghasilannya sebelum penghasilan itu menjadi haknya. Kita menyebut budaya kredit dan budaya utang kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup kita bahkan sudah menjadi darah daging dan daya hidup pemerintah kita (ingat utang luar negeri!).
Kita akan sulit atau mungkin terasing di tengah-tengah tetangga, keluarga atau kolega kalau kita berpenampilan sederhana. Kebersahajaan --sebagai pilihan sikap dan gaya hidup alternatif-- menjadi barang langka atau bahkan semacam kemewahan tak terjangkau di tengah hutan lebat gemerlap gaya hidup. Di kantor, pakaian Anda yang dinilai tidak modis dan stylist akan dikomentari, "Masak dari dulu hanya pakai yang itu-itu." Kamu tidak akan kelihatan sukses dan membanggakan keluarga kalau kamu tidak mengenderai kendaraan terkini. Kamu akan lebih keren kalau kamu memakai HP keluaran mutakhir, model anu dengan penampilan gress. Ongkos penampilanmu akan terus menyedot sakumu.
Setiap hari anak-anak kita dikhotbahi oleh pesan-pesan iklan dan sinetron padat gaya hidup agar mereka memuja budaya penampilan. Di masa depan kita ingin agar anak-anak kita menjadi lebih sederhana dari kita, sekalipun kita tetap berusaha agar mereka jauh lebih sukses dan bahagia dari kita.

Kelima, budaya boros lawan budaya hemat.
Budaya kulit atau budaya penampilan jelas telah menjadikan budaya boros begitu telanjang di pelupuk mata. Kita jarang berpikir jangan-jangan perilaku dan gaya hidup serbaboros sudah mendarah daging dalam kehidupan kita. Cobalah simak di kantor, di jalan, atau di rumah kita. Bagaimana kita menggunakan listrik, air, atau pulsa telefon (khususnya HP). Kalau dulu orang tua memberi anak uang bisa ditabung atau dibelikan emas. Sekarang begitu banyak orang tua yang menganggarkan uang pulsa bulanan buat si buah hatinya. Di zaman teknologi komunikasi serbacanggih, budaya ngerumpi dan omongan remeh-temeh bisa menghamburkan uang ratusan ribu bahkan jutaan perbulan.
Mulai sekarang kita harus menanamkan kesadaran di kalangan anak muda bahwa budaya hemat adalah bagian dari perilaku hidup sehat dan beradab yang harus dikembangkan. Kepada generasi muda, misalnya, perlu kita sebarkan ungkapan, "Save water and electricity!" atau "Hemat air dan listrik demi generasi mendatang!". Bila perlu harus kita pasang di pintu-pintu rumah kita. Kita harus berpikir bahwa masih banyak orang yang belum memperoleh penerangan yang layak dan air bersih yang wajar sebagaimana yang kita nikmati. Masih banyak bencana kekeringan dan kelaparan yang menyebabkan nestapa kemanusiaan. Kita ingin budaya hidup hemat menjadi pesan kemanusiaan yang bermakna bagi generasi mendatang. Seruan lirih Mahatma Gandhi terdengar pas, "Earth provides enough for everyone's need, but not for everyman's greed."

Keenam, budaya apati lawan budaya empati.
Dengan kesadaran demikian pula kita ingin membuat sikap masa bodoh atau apati yang membuat kita menutup mata terhadap persoalan di sekitar kita segera diganti oleh tumbuhnya generasi yang berkesadaran empatik. Budaya empatik menumbuhkan kepedulian dan kesadaran untuk mendengar terhadap keluhan orang lain atau penderitaan sesama. Generasi empatik adalah generasi yang bisa hidup dalam semangat untuk memberi kepada yang tidak mampu dan menyuarakan persoalan publik serta membebaskan yang tertindas. Kita ingin menumbuhkan budaya empati justru di tengah-tengah sikap masa bodoh atau ketidakpedulian yang sering mewarnai budaya kita sehari-hari.

Ketujuh, budaya konsumtif lawan budaya produktif.
Budaya yang hanya bisa memakai, menghabiskan waktu dan uang yang tak bermanfaat, harus dilawan dengan budaya yang lebih memberikan hal-hal yang bermanfaat dalam kehidupan. Kalau sekarang kita hanya menjadi masyarakat pemakai (pemakai barang produk luar negeri, konsumen pemikiran, dan gaya hidup asing), di masa depan konstruksi budaya yang paling berat dan krusial adalah bagaimana membuat bangsa ini menjadi bangsa yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan dan kemanusiaan. Tantangan pendidikan kita adalah bagaimana menjadikan generasi konsumtif berubah menjadi generasi produktif. Generasi yang tidak hanya menjadi pengguna atau konsumen, tapi menjadi produsen bagi bangsanya bahkan bagi luar negeri. Ini tidak boleh tidak memerlukan semacam revolusi kesadaran yang menuntut pendidikan sumber daya manusia yang sistematis dan terprogram.

Kedelapan, budaya bersih lawan budaya sampah.
Sampah akan menjadi persoalan urban yang pelik kalau kita tidak mencari solusi yang lebih terpadu dalam pembangunan dan penataan kota di masa depan. Kita sekarang hidup dalam "masyarakat serba membuang"; beli, pakai sekali, setelah itu buang. Untuk itu kita harus menanamkan budaya bersih sejak dini dalam lingkungan keluarga, tetangga, masyarakat luas, terutama di pasar dan pertokoan, perkantoran, terminal, stasiun, pelabuhan dan lapangan terbang, jalan-jalan dan fasilitas umum harus memperhatikan masalah penanganan sampah secara serius. Budaya membuang sampah sembarangan harus mendapatkan ganjaran yang keras kalau perlu jerat hukum. Dan, kebiasaan membuang sampah pada tempat yang disediakan secara khusus sudah harus ditanamkan sejak dini hingga di masa kanak-kanak, di ruang keluarga Indonesia. Ingatlah sampah akan menjadi ancaman serius karena bukankah setiap orang menghasilkan sampah?

Kesembilan, budaya antre lawan budaya terabas.
Kebiasaan antre juga harus dikampanyekan dan dimasyarakatkan di tempat-tempat milik publik. Kita harus menjadi bangsa yang beradab, jangan asal terabas. Budaya terabas menyebabkan munculnya korupsi dan membuat kita tidak sabaran di jalan. Budaya antre menghargai keteraturan yang tidak dipaksakan, tapi tumbuh dari kesadaran penghargaan terhadap orang lain. Kita hanya mendahulukan orang tua, orang sakit, atau orang hamil. Kita harus mempraktikkan kepada anak-anak sejak dini tentang pentingnya budaya antre dalam masyarakat sibuk seperti sekarang ini.

Kesepuluh, budaya kompetisi lawan budaya kerja sama.
Kita perlu berkompetisi, asal kompetisi itu sehat dan fair, karena kita ingin yang terbaiklah yang muncul sebagai pemimpin atau pemenang. Kita harus menanamkan budaya menerima kekalahan secara fair dan menghargai prestasi orang lain agar kehidupan berjalan sehat. Ini baik dalam pendidikan, juga dalam demokrasi. Kalau kita sulit membangun budaya kompetisi, kita harus mulai berpikir bagaimana membangun budaya kerja sama. Kita sudah lama larut dalam klik-klik kepentingan picik golongan, bahkan kita sudah jauh masuk dalam keretakan kehidupan kebangsaan, dan melemahnya kohesivitas sosial. Kita ingin budaya kerja sama hidup kembali di kalangan anak-anak muda dan generasi yang akan datang. Bukankah persoalan kemanusiaan dan kebangsaan yang pelik hanya bisa dipecahkan bersama. Kita hanya bisa menghilangkan sikap individualis, egoistik, dan merasa benar sendiri, bila kita terbiasa bekerja sama, karena kita akan semakin rendah hati menerima berbagai kemungkinan dari orang lain yang berbeda dari kita.

Akhirnya, kita harus membuat skenario budaya ini agar bisa berjalan dari hal-hal kecil kehidupan kita sehari-hari. Kita ingin generasi di masa datang berubah wajah dari generasi yang serba dipolitisasi dan dikomersialkan menjadi generasi yang lebih beradab, civilized generation. Karena itu kita harus merancang desain budaya dan kesadaran masyarakat kita dari politicized and commercialized society menjadi civilized society. Saya yakin kalau kita mulai menjalankan salah satu saja dari "10 Sikap dan Kesadaran Budaya Positif" tersebut, kita mulai ikut meretas jalan untuk membangun masyarakat lebih beradab. Jalan memang masih panjang dan berliku. Tapi, bukankah seperti senandung dari lirik lagu Lionel Richie, "We can save the world if we try...."***

Penulis, Konsultan komunikasi dan peneliti media serta kebudayaan pop.

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1205/17/khazanah/lainnya01.htm

Minggu, 27 Februari 2011

Ternak Ikan Arwana Merah

Ikan Arwana Merah, yang harganya bisa mencapai belasan juta rupiahArwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan “bony-tongue” (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya.

Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya memanjang, ramping, dan “stream line”, dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, atau merah. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan.

Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm, sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis ikan arwana asal Amerika Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm.

Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik.

Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad. Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES (Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa ikan Arwana Asia sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi. Berbagai jenis Arwana Asia antara lain:

Merah

Arwana merah (arwana red) berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan arwana red yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan arwana red ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasaryang lebih pekat.

Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.

Arwana red dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.

Mencegah Dan Mengatasi Alergi dengan Cara Tradisional

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar, atau bahkan mungkin pernah mengalami timbulnya bercak-bercak atau bentolan kulit yang gatalserta tersebar di atas permukaan tubuh, beberapa saat setelahmengkonsumsi suatu jenis makanan. Keluhan atau gambaran seperti itumerupakan salah satu dari sekian banyak manifestasi penyakit alergi yangsering dijumpai.

Tubuh kita memiliki serangkaian mekanisme pertahanan yang menakjubkan.
Mekanisme ini dibuat untuk menjaga kesehatan kita. Salah satu mekanisme tersebut kita kenal sebagai sistem kekebalan/imun. Secara singkat sistem kerja dari imun tersebut yaitu bila suatu bahan asing misalnya bakteri atau virus memasuki tubuh kita, jaringan tubuh akan mengenali protein khusus dari bahan asing penyerang itu dan membuat antidot (zat penawar)yang hanya akan membasmi protein khusus tadi. Zat kimia penawar untuk pertahanan yang dihasilkan oleh tubuh kita disebut antibodi. Sedangkan protein asing yang akan diserang dan dilumpuhkannya disebut antigen.

Sistem pertahanan itu cerdik dan berhasil. Kelemahannya adalah tubuh harus menemui dua protein asing (antigen) sebelum sistem ini dapat menghasilkan pertahanan terhadapnya (antibodi). Dengan kata lain, kita harus diserang terlebih dahulu sebelum kita dapat melawan. Sebagai contoh, jika terkena virus campak tubuh tidak akan begitu bermasalah,tapi masalah akan menjadi rumit/serius jika tubuh berhadapan dengan penyakit yang serius seperti cacar atau difteri. Pada dasarnya, mereka yang selamat dari infeksi berbahaya demikian itu berkat sistem kekebalan/pertahanan mereka yang bekerja cepat dan mulai memproduksi antibodi dalam waktu singkat. Jadi, bila reaksi tubuh lebih lambat,mereka yang terinfeksi akan kurang beruntung.

Debu, serbuk sari, jamur, makanan dan bahan yang pada dasarnya tidak membahayakan dapat bertindak sebagai antigen pada orang tertentu.
Bahan-bahan tersebut memasuki tubuh lewat paru-paru atau saluran cerna kemudian menerobos masuk ke dalam jaringan, di situlah mereka merangsang pembentukan antibodi. Akibat bertemunya antigen dan antibodi itulah yang merusak jaringan yang bersangkutan dan menimbulkan gejala/keluhan alergi.

Tidak semua orang yang terserang alergi menimbulkan keluhan jika jumlah antigen kurang dari takaran ambang batas. Kecuali jika takaran ini dilampaui, maka tubuh akan menampakkan/timbul gejala alergi. Antigen ini dapat berupa sejumlah serbuk sari yang dibawa angin yang cukup membuat pilek alergi, hingga menyantap beberapa porsi makanan selama beberapa hari berturut-turut sebelum timbul gejala. Penderita mungkin tidak akan sembuh dengan cara menghindari suatu bahan bila terdapat beberapa faktor alergi. Jika seseorang alergi terhadap sejumlah bahan sekaligus, sedangkan hanya berpantang satu jenis dan masih menyantap yang lainnya,tentu saja tidak akan sembuh.
Setiap orang dapat mengenali alergi makanan bila reaksinya mendadak cepat dan parah karena penderita mengalami ruam yang serius setiap kali memakan bahan tersebut. Tapi, bila alergi disebabkan makanan sehari-hari atau terjadi beberapa kali dalam seminggu, tubuh menjadi terbiasa menderita akibat makanan tersebut dan reaksinya menjadi samar.

Sebetulnya selama bertahun-tahun atau puluhan tahun penyakitnya tampak menghilang, mungkin hanya kambuh sekali-kali ketika kebetulan memakan antigen terlalu banyak atau adanya faktor pemicu seperti stres yang secara tidak langsung menurunkan ketahanan tubuh. Karena reaksi gejalanya jarang terjadi, maka penderita sulit mengetahui penyebabnya.

Berhubung daya tahan tubuh semakin berkurang, maka tubuh tidak lagi dapat mengatasi proses penyakit dan timbullah gejala penyakit tersebut. Bentuk penyakit yang timbul antara satu orang dengan orang lainnya tidaklah sama, tergantung bagian tubuh mana yang terserang lebih parah.

Reaksi alergi tentunya merupakan manifestasi pada seseorang secara keseluruhan. Gejalanya akan tergantung pada fungsi organ tersebut yaitu dapat terangsang atau tertekan. Suatu alergi yang menyerang mata akan menimbulkan mata merah dan gatal; jika menyerang hidung akan pilek atau bersin-bersin; bila menyerang paru-paru akan menyebabkan asma atau batuk; jika menyerang saluran pencernaan menyebabkan sakit perut, kembung, diare atau muntah-muntah; menyerang persendian dapat menyebabkan nyeri dan kaku; jika yang terserang kepala dapat menimbulkan sakit kepala, jika menyerang kulit menimbulkan eksim, bentol-bentol/gatal-gatal, dan sebagainya.

Alergi dapat terjadi pada semua usia baik pada mereka yang mempunyai bakat alergi maupun tidak/nonalergik. Pada anak-anak yang paling sering ditemukan yaitu asma bronkiale. Sedangkan alergen yang paling sering menyerang anak-anak yaitu tepung sari, debu rumah, bulu hewan, air liur hewan, dan makanan.

Tips pencegahan dan menghindari alergen :
Jaga selalu kesehatan tubuh dan lingkungan.
Pindahkan sarang debu seperti pernak-pernik, buku, hiasan dinding, dan sebagainya
Bila anda alergi pada bulu binatang, jangan membiarkan binatang berbulu masuk ke dalam ruangan.
Hindari penggunaan kain yang terbuat dari wool atau bahan dari bulu.
Hindari tanaman atau aquarium yang menyebabkan spora jamur di udara.
Gunakan pembersih udara elektris untuk membersihkan debu, jamur atau polen dari udara.
Gantilah permadani atau gorden berat yang menangkap dan menyimpan debu dengan tirai yang dapat dicuci dan permadani dari katun.
Jika anda alergi terhadap jenis makanan tertentu, hindari makanan penyebab alergen tersebut.

Cara tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi alergi yaitu :
15 gram jahe + 30 cc cuka beras putih/rice venegar + gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum. Lakukan secara teratur sehari sekali.
Jika alergi menyerang hidung sehingga menimbulkan pilek atau bersin-bersin dapat menggunakan cara tradisional berikut:
7 lembar daun sambung nyawa + 30 gram sambiloto segar direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
Daun lidah buaya secukupnya dikupas kulitnya lalu dijus. Teteskan jus lidah buaya ke dalam hidung sebanyak 3 tetes dengan menggunakan pipet.
Sedangkan bila alergi menyerang kulit sehingga menimbulkan gatal-gatal atau eksim dapat digunakan :
sambiloto segar secukupnya + kunyit segar secukupnya + belerang secukupnya dihaluskan hingga lembut, lalu dioleskan pada bagian kulit yang terkena alergi.
daun ketepeng china segar secukupnya dihaluskan lalu dioleskan pada bagian kulit yang terkena alergi.

Jika alergi menyerang paru-paru yang mengakibatkan asma dapat menggunakan :
10 kuntum bunga kenop + 10 - 15 gram jahe direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
30 gram daun pegagan + 10 gram bawang putih direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
Catatan : anda dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas dan lakukan secara teratur sehari 2 kali, dalam melakukan perebusan sebaiknya gunakan panci enamel atau periuk tanah.

Kamis, 24 Februari 2011

Cara Cepat Menghilangkan Jerawat

Cara Cepat Menghilangkan Jerawat

11.04.2010


Jerawat biasa terjadi pada setiap orang terutama di masa remaja. Jerawat bisa timbul dari banyak hal, namun kehadirannya bisa dikendalikan. Tentu saja Anda harus merubah kebiasaan dan melakukan sedikit usaha ekstra untuk menghindari munculnya jerawat.

Cara menghilangkan noda bekas jerawat yang aman adalah secara tradisional. Jika kita menggunakan penghilang jerawat berbahan kimia terkadang membuat iritasi pada wajah. Sedangkan cara menghilangkan jerawat secara modern adalah dengan menggunakan teknologi atau peralatan canggih dari dokter.

Beberapa cara menghilangkan jerawat secara alami adalah :

1. Mencuci wajah 2 kali sehari
Mencuci wajah 2 kali sehari akan membantu menghilangkan minyak di permukaan kulit kita. Jika kita jarang membersihkannya, maka bakteri penyebab jerawat akan hidup subur di wajah kita. Namun ingat..jangan mencuci wajah apalagi menggosok wajah secara berlebihan karena malah akan meningkatkan produksi minyak sobaceous yang dapat menyebabkan masalah kulit pada wajah. Cucilah wajah 2 kali sehari dengan menggunakan sabun yang lembut.

2. Sesuaikan kosmetik dengan jenis kulit anda.
Jika kulit anda berminyak maka gunakanlah kosmetik untuk kulit berminyak, jika kosmetik yang anda gunakan tidak sesuai dengan jenis kulit anda, jerawat akan segera mendatangi kulit wajah anda. Jadi berhati-hatilah dalam memilih kosmetik.

3. Hindari kosmetik yang berminyak.
Secara alami wajah kita akan memproduksi minyak, bahkan kulit kering sekalipun. Jadi sebisa mungkin hindarilah menggunakan kosmetik yang berlebihan karena minyak dan debu akan menjadi media bakteri penyebab jerawat untuk bermukim di wajah kita.

4. Keringkan wajah dengan handuk.
Keringkan wajah kita dengan handuk yang bersih setelah cuci muka atau mandi, karena bakteri juga menyukai tempat yang lembab dan hangat.

5. Perbanyak minum air putih.
Hampir 70% kulit kita terdiri dari air, dengan minum air minimal 2 liter sehari, maka kulit kita akan selalu fit dan sehat.

6. Gunakan pelembab kulit.
Menggunakan pelembab akan membantu menyehatkan kulit kita, terutama dari kulit kering dan pecah2. Namun pelembab disini bukan berarti pelembab yang berminyak..sekarang sudah banyak produk kosmetik yang berbahan dasar air.

7. Cuci muka sebelum tidur.
Pastikan kulit anda bersih sebelum tidur. Selalu cuci muka anda sebelum tidur agar kulit beregenerasi dengan baik.

8. Sering-seringlah makan sayur dan buah.
Sayuran mengandung banyak vitamin yang menyehatkan kulit kita. Perbanyaklah makan sayur atau buah, terutama yang mengandung vitamin E. Dengan kulit yang sehat, maka jerawat akan sukar untuk tumbuh dan berkembang.

9. Tidur yang cukup dan teratur.
Kulit juga sama seperti kita, butuh istirahat. Jadi biasakanlah untuk tidur yang cukup dan teratur. Karena saat kita tidur, kulit akan beregenerasi dan membuang racun2 yang berbahaya sehingga saat kita bangun keesokan harinya kulit kita akan kebali segar.

10. Hati-hati saat menggunakan minyak rambut.
Usahakan jangan sampai kena ke wajah. Tutupi wajah Anda dengan handuk saat menggunakan minyak rambut, hairspray atau mousse. Setelah selesai mandi, jangan lupa kembali bilas wajah Anda untuk menghilangkan kemungkinan bekas shampo atau conditioner tertinggal di wajah.

11. Perhatikan saat cuaca panas.
Jangan sampai keringat, bakteri dan kotoran menempel di wajah. ikat rambut anda saat panas dan hindari memakai topi dan kaca mata.

12. Ubahlah pola diet Anda.
Makan coklat, permen dan makanan berminyak dapat merubah gestur kulit Anda. Batasi asupan junk food, dapatkan lebih banyak vitamin dan ganti lifestyle Anda agar lebih sehat. tidur yang teratur, dan jangan biarkan tubuh kekurangan cairan.

13. Pergi ke dokter ahli kulit.
Sebaiknya Anda coba temui dokter ahli kulit sebagai alternatif terakhir, jika jerawat Anda mulai mempengaruhi percaya diri Anda. Dokter bisa memberikan saran obat terbaik dan bagaimana pemakaian paling efektif.
TIPS MENGHILANGKAN NODA BEKAS JEWARAT SECARA ALAMI

Untuk mencegah agar noda jerawat anda tidak menjadi semakin parah adalah :

1. Jangan memencet jerawat anda, apalagi jika tangan anda tidak bersih karena HANYA akan semakin meperparah jerawat anda bahkan bisa menimbulkan luka lain ataupun infeksi.

2. Jika timbul luka, anda dapat mengoleskan obat merah untuk mencegah infeksi yang berkelanjutan.

3. Cobalah menggunakan ramuan belimbing wuluh yang di tumbuk sampai halus seperti bubur lalu dicampur air garam secukupnya, Lulur ini juga berfungsi sebagai astringen yang akan membantu memperkecil pori-pori yang terbuka terlalu lebar.
4. Hindari makanan berlemak dan perbanyaklah konsumsi vitamin C dan makanan yang mengandung zinc.

Senin, 21 Februari 2011

Tips mencegah dan mengobati mata minus

Tips mencegah dan mengobati mata minus

Untuk mencegah nambah minus :
1. Kurangi membaca buku yang ukuran tulisannya kurang dari 13. Misalnya buku novel.

2. Kurangi membaca di kamar yang agak gelap alias remang-remang. Juga kurangi kebiasaan begadang. Dengan begitu matamu akan baik-baik saja.

3. Jangan terlalu sering meng-akomodasikan mata. Nanti cepat capek dan minusnya bakal bertambah lagi.

4. Makan makanan yang mengandung vitamin A, seperti wortel, mangga, apel, dll. Kalau suka dibikin jus saja. Minumlah setiap hari. Nanti khasiatnya akan terasa.

5. Kalau main komputer, jarak pandang minimal 60 cm. Lalu kalau nonton TV jarak pandang minimal 2 m. Kalau baca buku dengan jarak pandang minimal 30 cm, tetapi alangkah baiknya kalau membaca dengan jarak 40 cm. Tetapi kalau melakukan semua kegiatan diatas, waktunya dibatasi. Serta kalau yang komputer, mendingan layarnya dipasang anti-radiasi.

6. Kalau mata capek, lihatlah pemandangan dalam jarak jauh tanpa mengakomodasikan mata. Nanti capeknya akan berkurang. Nah ini yang takhayul : kalau mata capek, lihatlah benda yang berwarna hijau, nanti capeknya bakalan hilang. (mau percaya atau tidak silakan).

7. Jangan terlalu sering menggosok-gosokkan mata. Itu hanya menambah mata capek.

8. Bila melakukan kegiatan yang tidak memerlukan fungsi mata dengan keseluruhan, lepas saja kaca mata Anda (kalau memakainya).

9. Bila menggunakan kacamata, pilih yang gagangnya dan lensanya ringan. Supaya mata tidak cepat lelah.

Untuk menghilangkan minus:
1. Yang paling aman ya hanya operasi mata ke dokter yang ahli. Tetapi minta persetujuan dulu dengan orang tua.
2. Yang tidak aman ya menggunakan laser. Tetapi ada yang bilang kalau penyembuhan mata minus dengan laser hanya diperbolehkan bagi yang umurnya sudah lebih dari 17 tahun. Kalau yang dibawahnya, akan ada resiko buta.

CARA BUDIDAYA TANAMAN BUAH NAGA

Buah-buahan saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, baik di kota maupun di desa udah sadar akan manfaat mengkonsumsi buah-buahan. Namun ternyata tidak semua buah dapat dikonsumsi oleh masyarakat dengan mudah, salah satu kendalanya adalah harganya yang masih tergolong mahal. Salah satu buah yang saat ini masih tergolong mahal adalah buah Naga. Mahalnya buah Naga disebabkan oleh permintaan pasar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan untuk memproduksinya. Hal tersebut membuat harga secara otomatis melonjak.

Bagi pebisnis, melonjaknya suatu komoditas berarti adanya peluang bisnis. Begitu pula dengan tanaman buah Naga. Saat ini petani buah Naga masih sangat terbatas, padahal untuk membudidayakan tanaman buah naga tidak terlalu sulit. Bagi yang berminat untuk berbisnis dengan membudidayakan tanaman buah Naga, berikut ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan untuk membudidayakan buah Naga agar hasil yang di capai dapat maksimal:

1. Buah Naga terdiri dari tiga macam yaitu buah dengan warna putih, merah dan kuning. Buah Naga dengan warna putih harganya lebih murah karena stok dipasaran paling banyak dan buah Naga dengan warna kuning harganya paling mahal karena stok sedikit. Sedikit banyaknya stok buah Naga dipasaran dikarenakan oleh tingkat kesulitan untuk menghasilkan buah Naga tersebut. Tanaman buah Naga dengan warna putih mudah dilakukan perawatan dan mudah menghasilkan buah. Namun sebaliknya dengan buah Naga warna merah dan kuning, cukup sulit pada proses perawatannya. Namun jika perawatan dilakukan dengan baik maka tanaman buah Naga merah lebih besar menghasilkan buahnya dibandingkan dengan warna kuning karena lebih tahan terhadap penyakit. Dari pertimbangan tersebut, sebaiknya Tanaman buah Naga yang dibudidayakan adalah buah Naga dengan warna merah karena nilai ekonomisnya paling tinggi.

2. Bibit tanaman buah Naga bisa didapatkan melalui internet, atau pembelian langsung ke petani. Namun yang harus diperhatikan yaitu:
2.1 Bibit tanaman buah Naga merupakan potongan dari batang tanaman buah Naga yang sudah pernah berbuah dengan panjang minimal 75 cm atau jika menginginkan bibit tersebut cepat berbuah maka panjang bibit tanaman buah Naga setidaknya sepanjang 1.5 meter.
2.2 Jika pembelian melalui internet maka pastikan pengiriman bibit dalam bungkusan yang kedap udara. Karena jika udara dalam bungkusan bibit tersebut tidak mengalir maka udara akan berubah menjadi panas dan bibit Tanaman buah Naga akan sakit sehingga pada saat ditanam akan mati.

3. Pembibitan tanaman buah Naga juga dapat dilakukan sendiri dari tanaman buah Naga yang telah dewasa. Namun agar hasilnya maksimal maka perhatikan hal berikut:
3.1 Potongan batang tanaman buah Naga dibiarkan hingga permukaan yang terluka menjadi kering. Cara ini dilakukan agar batang Tanaman tidak mudah busuk.
3.2 Jika dipastikan bekas luka potongan telah mengering maka tanaman batang tersebut ke media pasir yang telah dicampur dengan pupuk kompos. Pastikan media tanam yang digunakan tidak dalam kondisi basah karena jika kondisinya masah, bakteri dan jamur akan mudah tumbuh pada media tersebut dan menular ke bibit tanaman.
3.3 Lakukan penempatan bibit tanaman buah Naga dengan jarak berdekatan kurang lebih 3 cm dan pada bagian sisi luarnya dibuatkan pagar yang berfungsi untuk menyangga bibit tanaman agar tidak roboh.

4. Pada saat bibit tanaman telah menghasilkan bunga maka pertanda bibit tersebut telah layak dipindahkan. Namun pemindahan dapat dilakukan pada saat buah Naga telah masak agar kondisi tanaman tidak sakit ketika ditanam dilahan sebenarnya.

5. Buah Naga dapat dilakukan panen kurang lebih 6 bulan sejak bunga muncul. Pemotongan buah dilakukan dengan gunting khusus pemotong buah agar kondisi buah tidak rusak.

6. Untuk menjaga tanaman tidak terserang penyakit maka sebulan sekali tanaman disemprotkan insektisida dan fungisida. Karena jika tanaman terserang penyakit maka tanaman secara mendadak akan membusuk dan mati.

7. Tanaman buah Naga termasuk jenis tanaman yang multi fungsi karena semua komponen dapat dimanfaatkan. Komponen tersebut yaitu kulit buah yang dapat digunakan untuk krupuk dan batang tanaman dapat dibuat menjadi kue yang enak.

Tips Perawatan rambut

Perawatan rambut adalah hal yang harus setiap orang lakukan untuk mendapatkan rambut yang sehat dan bersinar, tidak perlu mengeluaran biaya yang besar untuk melakukan perawatan rambut anda. Cukup melakukan perawatan dirumah dengan rutin anda akan mendapatkan rambut yang sehat, atau jika anda memiliki waktu anda dapat melakukan perawatan di salon dan berkonsultasi dengan pakar rambut anda untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Tips perawatan rambut yang mudah, salah satu contohnya adalah dengan menyisir rambut sebelum anda mandi, mengontrol pola makan anda dengan mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral serta protein untuk tetap menjaga kesehatan badan anda dan juga agar rambut anda dapa selalu tumbuh dan mencegah kontokan rambut. Hindari menggunakan air yang sangat panas atau dingin saat mencuci rambut.

Gunakan shampo yang sesuai dengan jenis rambut anda, serta sebaiknya anda tidak mengubah warna rambt alami anda. Jika anda ingin memberikan cat pada rambt anda, sebaiknya ketika anda keramas, gunakan bahan yang mengandung kondisioner lebih banyak untuk mencegah keringnya rambut.

Hindari mengikat atau membiarkan rambut terkena sinar matahari langsung terlalu lama. Karena kedua hal tersebut dapat merusak rambut anda. Apabila anda sering mengikat rambut anda, maka batang rambut anda kana menjadi patah dan menyebabkan nutrisi tidak bisa sampai ke ujung rambut.

Dengan perawatan rambut yang rutina nda lakukan setiap hari, rambut sehat dan lebat